Bidik Kemenangan Pemilu 2014, Golkar Perkuat Simpul NU di Jawa Timur

Partai Golkar terus mengobarkan semangat pemenangan Pemilu 2014. Dalam rangkaian Safari Ramadan-nya, Partai Golkar menggelar napak tilas dan konsolidasi di sejumlah daerah di Jawa Timur, khususnya wilayah yang menjadi lumbung suara partai berlambang pohon beringin itu, sejak era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Napak tilas kali pertama menjelang Pemilu 2014 yang dipimpin Wakil Sekretaris Pemenangan Wilayah Jawa III, Ridwan Hisjam itu, berangkat Selasa siang (23/7) sekitar pukul 14.00 WIB dari Kantor DPD Partai Golkar Jawa Timur di Jalan Kertomenanggal Surabaya.

Saat tiba di Kantor DPC Partai Golkar Kota Pasuruan sekitar pukul 16.15 WIB, Ridwan Hisjam langsung menggelar rapat konsolidasi dengan seluruh kader partai berlambang pohon beringin Kota Pasuruan.

Pada rapat yang berlangsung sekitar 60 menit itu, Ridwan membeberkan target yang akan dicapai Partai Golkar di Pemilu 2014, khususnya di Jawa Timur. Di Jawa Timur, khusus untuk Pileg 2014, Partai Golkar membidik 20 persen suara dan 15 persen suara di DPR.

"Target ini memang berat. Karena kerja politik yang mestinya dilakukan 4 tahun, terpaksa dilakukan hanya dalam tempo delapan bulan ke depan. Sehingga Partai Golkar harus bergerak cepat membangun simpul-simpul strategis di Jawa Timur yang bisa menjadi lumbung suara," kata pria yang akrab disapa Tatok itu di hadapan para kadernya.

Target pemenangan ini, kata Tatok, tidak hanya untuk Pileg saja, tapi juga untuk Pilpres 2014 mendatang. Untuk itu, Partai Golkar akan memperkuat simpul-simpul kaum ulama dan menggandeng kaum nahdliyin.

"Untuk mewujudkannya, Golkar akan menggandeng Satuan Karya Ulama dan akan berada di garda terdepan mengawal suara nahdliyin," ujar mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur tersebut.

Menurutnya, ada tiga simpul yang perlu diperkuat. Dijelaskan Tatok, sekitar tahun 1971, Partai Golkar memiliki tiga simpul pondok pesantren besar mengawal suara nahdliyin, yakni Pondok Pesantren Darul Ulum di Jombang, Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien di Magetan dan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo.

Di era kepemimpinan Presiden Soeharto, pondok pesantren di Jawa Timur ini, kerap dikunjung dan menjadi kekuatan bagi Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu.

"Saat ini, tiga simpul itu harus kembali diperkuat. Bahkan, harus menambah simpul-simpul lainnya sebagai bagian dari upaya penguatan suara. Sekali lagi, jangan dilupakan bahwa orientasi Golkar adalah kaum nahdliyin," katanya.

Harapannya, suara kaum Nahdliyin ini mampu mendongkrak suara Partai Golkar, dari 11 kursi (jumlah suara Partai Golkar di DPRD Jawa Timur saat ini) menjadi 20 kursi di Pileg 2014 mendatang.

Usai menggelar rapat koordinasi dengan kader Golkar di Kota Pasuruan, rombongan Ridwan Hisjam melanjutkan napak tilasnya ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur, kemudian dilanjutkan ke Kota Probolinggo dan berbuka puasa di rumah Ketua DPC Partai Golkar Kota Probolinggo yang juga calon wali kota, Zulkifli Chalik.

Sebelum menuju ke rumah Zulkifli di Probolinggo, rombongan Ridwan Hisjam menyempatkan diri bertandang ke Pondok Pesantren Metal di Desa Rejoso Pasuruan.

Pondok yang diasuh Kiai Abu Bakar atau yang lebih dikenal dengan Kiai Metal ini, menampung 400 santri dari golongan pecandu narkoba, orang gila dan bayi-bayi yang diadopsi dari perempuan-perempuan terlantar atau dibuang orangtuanya karena hasil hubungan gelap.

Di tempat ini, rombongan Ridwan Hisjam sempat menggelar dialog dengan Kiai Metal terkait Pondok Metal.

"Di sini tidak ada kiat khusus mendidik mereka (santri), yang penting kita ajak makan bersama itu saja. Kalau ditanya kenapa jadi pecandu dan sebagainya, mereka makin sakit, sudah kita biarkan saja proses penyembuhan itu berjalan secara alami," kata Kiai Metal kepada rombongan Ridwan Hisjam.

Selanjutnya, sekitar pukul 20.00 WIB, rombongan Ridwan Hisjam melanjutkan perjalanan ke Situbondo dan beristirahat di sana. Pada pagi harinya, rombongan DPD Partai Golkar Jawa Timur ini akan ke Banyuwangi bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk melanjutkan rangkaian napak tilasnya jelang Pemilu 2014.