Sindonews.com - Partai Golkar mendesak agar pemerintah segera mempermanenkan jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) agar tak ada lagi perbaikan tambal sulam yang biasa dilakukan menjelang Idul Fitri.
Politikus Partai Golkar yang juga merupakan Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhidin M Said mengatakan, sistem permanen itu bisa dilakukan dengan materil betonisasi. Meski betonisasi akan menghabiskan anggaran yang tinggi, namun memiliki daya tahan kuat dan hanya melakukan perawatan setiap tahunnya.
“Beton itu memiliki daya tahan hingga 10 tahun, memang pada awalnya dibutuhkan anggaran yang cukup besar untuk memperbaiki jalur itu, tapi kan setelah itu tinggal perawatan," kata Muhidin dalam konferensi persnya di Ruang Fraksi Golkar, Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Dia melanjutkan, karena akan dipergunakan para pemudik yang akan menuju kampung halaman pada Idul Fitri tahun ini, Ia pun meminta agar perbaikan dilakukan secepatnya.
“Oleh karena itu, kami Partai Golkar minta kepada pemerintah untuk segera memperbaiki kondisi jalur Pantura. Jangan lagi terdengar keluhan dari masyarakat tentang perbaikan jalur ini setiap menjelang Lebaran atau Natal. Kesannya jalur ini dijadikan untuk ‘proyek’ menambah income bagi institusi atau oknum tertentu," jelasnya.
Muhidin melanjutkan proyek infrastruktur jalan di Indonesia masih dominan, karena 90 persen angkutan barang masih menggunakan moda transportasi darat. “Begitu pula dengan angkutan penumpang yang masih 95 persen menggunakan jalan,” kata Muhidin.
Pembangunan jalan di Pulau Jawa, lanjutnya, juga sangat dibutuhkan untuk melancarkan peningkatan distribusi dan jasa. Khusus untuk jalur Pantura dalam sehari dapat dilewati oleh 44.000 kendaraan besar yang bebannya melampaui batas kemampuan jalan.
“Jadi sangat wajar kalau sering terjadi kerusakan,” pungkasnya.
Haris Kurniawan